Peruntukan Beban Pembuktian di Bawah Enakmen Keterangan Mahkamah Syariah: Satu Penilaian (Provisions on Burden of Proof Under the Syariah Court Evidence Enactment: An Appraisal)
Abstract
The Syariah Court Evidence Enactment (EKMS) is an important statute to support the enforcement of substantive enactments. Burden of proof is one of the significant aspects contained in this important legislation that often becomes subject of critics. This writing aims to analyse the legal provisions related to burden of proof contained in EKMS. This writing also intends to propose solutions to the identified problems. The framework of writing pure law based on a doctrinal and qualitative approach is the design applied in this article. Data were collected through semi-structured interview method and documentation. The data obtained were analysed through critical content- analysis method. This writing finds that there is ambiguity of legal provisions related to burden of proof in the existing laws. The problem has resulted in misunderstandings and different interpretations of the burden among syariah legal practitioners. Therefore, this article suggests improvements to the provisions of law so that the application of burden of proof in syariah criminal trials in this country becomes comprehendingly clearer and easier
Abstrak
Enakmen Keterangan Mahkamah Syariah (EKMS) merupakan statut penting bagi menyokong penguatkuasaan undang-undang substantif. Beban pembuktian merupakan salah satu aspek signifikan yang terkandung di dalam enakmen penting ini dan sering dibahaskan penilaiannya. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis peruntukan undang-undang berkaitan beban pembuktian yang terkandung dalam EKMS. Penulisan ini juga berhasrat untuk mengemukakan cadangan penyelesaian ke atas permasalahan yang dikenal pasti. Kerangka penulisan undang-undang tulen berasaskan pendekatan secara doktrinal dan kualitatif merupakan reka bentuk yang diaplikasi. Data penulisanan dikumpul melalui metode temu bual separa struktur dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menerusi metode analisis kandungan secara kritis. Penulisan ini mendapati wujud ketidakjelasan dan kekaburan peruntukan undang-undang berkaitan beban pembuktian dalam peruntukan sedia ada. Masalah tersebut telah mengakibatkan ketidakfahaman dan tafsiran yang berbeza di kalangan pengamal undang-undang syariah berkaitan dengan beban pembuktian. Justeru, penulisanan ini mencadangkan penambahbaikan ke atas peruntukan undang-undang tersebut agar pemakaian beban pembuktian dalam perbicaraan jenayah syariah di negara ini menjadi lebih jelas dan lebih mudah difahami.
Kata kunci: Beban pembuktian; perpindahan beban pembuktian; pengecualian beban pembuktian; Enakmen Keterangan Mahkamah Syariah
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.